USAID ERAT Supports Indonesian Government to Improve Public Service Delivery with WiNNER and Idea-thon Competitions
Youth and private sector engagement are crucial for improving public service delivery in Indonesia. The USAID-funded ERAT (Effective, Efficient and Strong Governance) program, implemented by The Asia Foundation in partnership with the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform (KEMENPAN-RB), launched two social entrepreneurship competitions for public service improvement, Wirausaha untuk Negeri(WiNNER), and Idea-thon. The competitions took place in six USAID ERAT-supported provinces: North Sumatra, Banten, East Java, West Kalimantan, South Sulawesi, and East Nusa Tenggara, and aimed to harness the ingenuity of social entrepreneurs and call for innovative ideas from youth, particularly university students, civil servants, and academics/practitioners, to elevate the quality of public services.
The concept of the WiNNER competition is rooted in Indonesia’s robust potential for social entrepreneurship. According to a 2018 study by the British Council, United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP), and PLUS, there are more than 300,000 social entrepreneurs in Indonesia, two-thirds are owned by youth, and 40% are women-led businesses.
The competition received 466 applications addressing priority themes such as poverty reduction, health, access and quality of education, stunting, child marriage, water and sanitation, and waste management. The finalists were facilitated to collaborate with their local governments and other key stakeholders, a selection made through an incubation period.
Skolla EdTech, the winner from South Sulawesi, offers an online platform for learning using metaverse technology, augmented and virtual reality, to improve critical thinking and analytical skills. Kemedis, the winner from North Sumatra, developed an electronic medical records (EMR) system to improve the quality of frontline health service provision and promote compliance with instructions of the Ministry of Health. Both have successfully signed several memorandums of understanding with local government.
The Idea-thon competition challenged youth participants to devise innovative solutions for tackling pressing public service issues. 608 applications were submitted to address infrastructure and digital transformation, health, education and culture, social welfare and poverty alleviation, gender equality and women’s empowerment, disaster resilience and climate change, and governance reform. A total of 18 winners, one from each category in each province, were invited for a study trip to Malang to learn and gain insight into how to collaborate with their respective local governments.
After a rigorous selection process, 18 Idea-thon and 17 WiNNER winners were honored at an award ceremony co-hosted by USAID Indonesia and KemenPAN-RB in Jakarta on November 30, 2023. Diah Natalisa, deputy minister for Public Service, KemenPANRB, and Jeff Cohen, USAID Indonesia mission director, highlighted the importance of prioritizing participation from youth and private sectors for successful development and encouraging strong collaborations to identify and harness creative solutions in improving the delivery of public services across the country during their remarks. The ceremony also served as an important networking opportunity for the competition winners to promote local innovations and advancements of public services with business professionals and local governments, private entities, and stakeholders.
Translation
Keterlibatan orang muda dan sektor swasta sangat penting untuk meningkatkan penyediaan layanan publik di Indonesia. Program ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Kuat) yang didanai oleh USAID, dilaksanakan oleh The Asia Foundation bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), meluncurkan dua kompetisi untuk kewirausahaan sosial serta pelibatan orang muda dalam mendorong peningkatan pelayanan publik, yaitu Wirausaha untuk Negeri (WiNNER), dan Ide-thon. Kompetisi ini berlangsung di enam provinsi tempat USAID ERAT bekerja: Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur, dan bertujuan untuk memanfaatkan inisiatif wirausaha sosial dan menyerukan ide-ide inovatif dari orang muda, khususnya mahasiswa, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan akademisi/praktisi, untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Konsep dari kompetisi WiNNER berakar pada potensi kewirausahaan sosial yang kuat di Indonesia. Menurut studi tahun 2018 yang dilakukan oleh British Council, Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific, ESCAP), dan PLUS, terdapat lebih dari 300.000 wirausaha sosial di Indonesia, di mana dua pertiganya dimiliki oleh orang muda dan 40%-nya adalah bisnis yang dipimpin oleh perempuan.
Kompetisi ini menerima 466 proposal yang membahas tema-tema prioritas seperti pengentasan kemiskinan, kesehatan, akses dan kualitas pendidikan, stunting, pernikahan anak, air dan sanitasi, serta pengelolaan sampah. Para finalis difasilitasi untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan utama lainnya, melalui seleksi yang dilakukan selama masa inkubasi.
Skolla EdTech, pemenang dari Sulawesi Selatan, menawarkan platform pembelajaran online menggunakan teknologi metaverse, augmented dan virtual reality untuk meningkatkan pemikiran kritis dan kemampuan analitis. Kemedis, pemenang dari Sumatera Utara, mengembangkan sistem Rekam Medis Elektronik (Electronic Medical Records, EMR) untuk meningkatkan kualitas penyediaan layanan kesehatan garis depan dan mendorong kepatuhan terhadap instruksi Kementerian Kesehatan. Keduanya telah berhasil menandatangani beberapa nota kesepahaman dengan pemerintah daerah.
Kompetisi Idea-thon menantang para peserta muda dalam merancang solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan pelayanan publik yang mendesak. Sebanyak 608 proposal diajukan untuk mengatasi permasalahan dibidang infrastruktur dan transformasi digital, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, kesejahteraan sosial dan pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim, serta reformasi tata kelola. Sebanyak 18 pemenang, masing-masing satu kategori di setiap provinsi, diundang untuk mengikuti studi banding ke Malang, untuk belajar dan menambah wawasan tentang bagaimana menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah masing-masing.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, 18 pemenang Idea-thon dan 17 pemenang WiNNER mendapat penghargaan dalam acara yang diselenggarakan bersama oleh USAID Indonesia dan KemenPAN-RB di Jakarta pada tanggal 30 November 2023. Diah Natalisa, Deputi Bidang Pelayanan Publik, KemenPAN-RB dan Jeff Cohen, Mission Director USAID Indonesia, dalam sambutannya menyoroti pentingnya memprioritaskan partisipasi orang muda dan sektor swasta untuk keberhasilan pembangunan, dan mendorong kolaborasi yang kuat dalam mengidentifikasi, dan memanfaatkan solusi kreatif untuk meningkatkan pelayanan publik di seluruh wilayah. Hari penganugerahan ini juga berfungsi sebagai kesempatan berjejaring yang penting bagi para pemenang kompetisi untuk mempromosikan inovasi lokal dan kemajuan pelayanan publik dengan para profesional dibidang bisnis dan pemerintah daerah,s sektor swasta, dan pemangku kepentingan.
Media Contact
Our development experts and staff in Asia, the Pacific, and the United States are available for media briefings and speaking engagements.
For assistance, please contact Global Communications:
Eelynn Sim, Director, Strategy and Programs
[email protected]