The Asia Foundation Co-Hosts Women and Youth Forest Defender National Conference in Indonesia

Program Year: 2024

From November 7-10, 2023, The Asia Foundation’s environmental governance program in Indonesia collaborated with partners PUPUK Surabaya and Gender Focal Point to host the first “Women and Youth Forest Defenders National Conferences and Congress; Nurturing Forests, Empowering Equality, and Safeguarding Livelihood Resilience,” in Surabaya. The forum was joined by 14 Civil Society Organizations from Aceh to Merauke, Papua, and aimed to strengthen the capacity and collaboration of women and youth forest defenders.

Since 2015, our environmental governance unit in Indonesia has implemented a gender-responsive approach, as demonstrated by the Women Forest Stewardship program (or Perhutanan Sosial bagi Perempuan dan Generasi Muda/PSPGM). Through cross-party collaboration, this program empowers local communities to address the challenges of strengthening sustainable forest management, promoting equality, and supporting economic growth.

The forum highlighted the successes of the program with women participants confidently expressing their thoughts and insights on forest management. Pitriani, chairwoman of KUPS (Women Forest Enterprises) Sari Naga in East Kalimantan, noted, “Before the program, women’s voices were not being heard. The program changed our lives; we can increase our livelihood by improving our products, thanks to the training, and we also learned how to be involved in an organization and speak our thoughts in front of a large audience. KBCF programs, with the support of the Foundation, empowered women like us, women living in a small village, so we are now able to find our voice and be heard.”

After a long commission hearing, the plenary was completed and formed FP3HI, (Indonesian Women’s Forest Guardians and Managers Forum) provincial regional presidiums from 14 provinces throughout Indonesia. The provincial regional presidiums will serve as coordinators and leaders for each province, monitoring the forest guards in their respective areas. PSPGM enables women and youth to play a more significant role in forest and land-use decision-making, allows the local community to increase welfare from non-timber forest products, and promotes forest-friendly policy. Expanding opportunities and advancing gender equality.

The Aceh Women Forest Defenders Movement was recently featured in The New York Times. Learn about their journey.


Translation

Pada tanggal 7-10 November 2023, program Environmental Governance The Asia Foundation berkolaborasi dengan PUPUK Surabaya dan Gender Focal Point menjadi tuan rumah “Konferensi Nasional dan Kongres Perempuan dan Generasi Muda Pembela Hutan” yang pertama: Memelihara Hutan, Memberdayakan Kesetaraan, dan Menjaga Ketahanan Mata Pencaharian. Forum yang diikuti oleh 14 Civil Society Organization dari Aceh sampai Merauke, Papua, bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kolaborasi antara perempuan serta generasi muda pembela hutan.

Sejak tahun 2015, unit Environmental Governance di Indonesia telah menerapkan pendekatan responsif gender, seperti yang ditunjukkan oleh Program Perhutanan Sosial bagi Perempuan dan Generasi Muda (PSPGM). Melalui kolaborasi lintas pihak, program ini memberdayakan masyarakat lokal untuk mengatasi tantangan penguatan pengelolaan hutan berkelanjutan, mendorong kesetaraan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Forum ini menyoroti keberhasilan program dengan peserta perempuan yang dengan percaya diri mengungkapkan pemikiran dan wawasan mereka mengenai pengelolaan hutan. Pitriani, Ketua KUPS Sari Naga di Kalimantan Timur, menyatakan, “Sebelum adanya program ini suara perempuan tidak didengarkan. Program ini mengubah hidup kami, dengan meningkatkan produk kami berkat pelatihan tersebut, dan kami juga belajar bagaimana terlibat dalam sebuah organisasi dan menyampaikan pemikiran kami di depan banyak orang. Program KBCF dengan dukungan Yayasan telah memberdayakan perempuan seperti kami, perempuan yang tinggal di desa kecil, sehingga kami kini dapat menemukan suara kami dan didengarkan.”

Setelah melalui sidang komisi yang cukup panjang, maka pleno pun selesai dan terbentuklah FP3HI, (Forum Perempuan Penjaga dan Pengelola Hutan Indonesia) presidium daerah provinsi dari 14 provinsi se-Indonesia. Presidium regional provinsi akan bertindak sebagai koordinator untuk setiap provinsi. Merekalah yang akan menjadi pemimpin yang mengkoordinasikan dan mengawasi penjaga hutan di wilayahnya masing-masing.

PSPGM memungkinkan perempuan dan pemuda untuk memainkan peran yang lebih signifikan dalam pengambilan keputusan mengenai hutan dan tata guna lahan, memungkinkan masyarakat lokal untuk meningkatkan kesejahteraan dari hasil hutan non-kayu, dan mendorong kebijakan ramah hutan. Memperluas peluang dan memajukan kesetaraan gender.

Para perempuan penjaga hutan di Aceh baru saja diulas The New York Times. Simak perjalanan mereka.

The Latest Across Asia

Slideshow

April 26, 2024

2024 Lotus Leadership Awards

The Lotus Leadership Awards recognize contributions towards gender equality in Asia and the Pacific